Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood). Udang juga banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Jadi untuk strategi pemasarannya, kita akan memasarkan udang agar laku di pasaran. Udang yang kita panen akan dipasarkan di beberapa tempat, misalnya di pasar, restoran, hotel, dan tempat-tempat yang memiliki usaha dengan produk udang.
Udang yang akan kami pasarkan ada berbagai macam pemasaran, diantaranya seperti:
1.Udang segar setelah dipanen langsung dipasarkan:
Jadi kami telah memiliki banyak langganan pedagang ikan atau udang yang siap memasok udang kami setelah dipanen. Kami memasarkannya dalam bentuk setelah ditimbang. Dan kami menarget produk kami Rp 50.000/kg.
2.Udang vanname yang dibekukan:
Selain udang segar langsung panen yang dipasarkan, kami juga memasarkan udang dalam bentuk beku atau yang dimasukkan kedalam pendingin dan diberi pengawet alami. Biasanya udang dalam bentuk seperti ini banyak kita jumpai di supermarket atau swalayan di kota-kota besar.
3.Produk udang dalam bentuk olahan makanan:
Udang vanname juga dapat dipasarkan dalam bentuk olahan makanan. Misalkan udang yang diolah menjadi krupuk udang. Udang kami sudah pasti rasanya renyah dan karena udang ini proses produksinya menggunakan bahan alami dan tanpa bahan pengawet pastinya. Produk krupuk udang ini juga dipasarkan sesuai dengan kantong anda, yang pastinya murah dan berkualitas.
Kemasan luar Kerupuk Udang
Kemasan Kerupuk Udang Rp 12.000
Kemasan Kerupuk Udang Rp 15.000/kardus
Rincian harganya seperti berikut:
Krupuk udang jika membeli 1 kemasan harganya Rp 12.000 tanpa kardus.
Dan jika pembelian lebih dari satu maka krupuk udang Rp 15.000/kardus.
Untuk setiap pembelian 5 kardus krupuk udang. Kami menawarkan harga special yakni cuma dengan merogoh kantong Rp 60.000 saja anda sudah mendapatkan dua kardus krupuk udang yang renyah dan maknyus.
ORDER PEMESANAN:
Untuk wilayah Sidoarjo dan Surabaya. Free ongkir^^
1.Toko Keripik Udang Gurih (keriug)
Alamat: Griya Karya Sedati Permai blok E-14
Order/online:
•Twitter: https//twitter.com/keriug
•Telepon: 089605705027
•Pin BB: 24F1CC6F
Kelebihan produk keripik udang gurih (keriug):
1.Sehat
2.Lezat
3.Gurih
4.Murmer
5.Halal
TIDAK PUAS TOLONG MAAFKAN, ANDA PUAS BERITAHU TEMAN^^
Untuk membudidayakan udang vaname kita membutuhkan modal Rp 42.000.000
URAIAN
JUMLAH
HARGA(Rp)
TOTAL
Pompa air
Sewa tanah/
3 bulan
Pemeliharaan
peralatan
Pemeliharaan
tambak
Beli benih
Lain-lain
1
1 hektar
1
1
1000 benih
2.000.000
10.000.000/bulan
1.000.000
1.000.000
7.000/ekor
1.000.000
2.000.000
30.000.000
1.000.000
1.000.000
7.000.000
1.000.000
Sub Total
42.000.000
Besar pengeluaran per 3 bulan
URAIAN
JUMLAH
HARGA(Rp)
TOTAL
Pupuk
Pakan
Air
Solar
Gaji pegawai
2 karung
5 (Kg)
2000 liter
300 liter
2 orang
250.000/karung
100.000/kg
1500/liter
3000
30.000
500.000
500.000
3.000.000
300.000
2.160.000
Sub total
6.460.000
Besar pendapatan yang didapat sebesar Rp 75.000.000 dari
hasil panen yang didapat, sekali panen kami dapat memanen udang 1,5 ton dan
harga di pasaran udang per kilo adalah Rp 50.000. Jadi 50.000 x 1,5 ton =
75.000.000
Dengan begini kami sudah mendapatkan balik modal dan jika
dipotong dengan pengeluaran berarti keuntungan yang kita dapatkan senilai
75.000.000 – 42.000.000 – 6.460.000 =
26.540.000
Dalam berbisnis budidaya udang kita harus memelihara tambak udang tersebut dengan baik dan benar, agar hasil yang kita dapatkan juga memuaskan. Hal-hal yang harus kita lakukan adalah:
a
) Penggantian air. Pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah, lantaran bagian ini
yang kondisinya amat jelek, tetapi apa bila air tambak tertutup air hujan yang
tawar, pembuangannya melalui
b
) Pengadukan dengan mekanis ( belum biasa ditangani ). Dengan pengadukan, air
dapat mendapat tambahan zat asam, atau tercampurnya air asin serta air tawar. Pengadukan dapat memakai mesin pengaduk, mesin perahu tempel, atau kincir angin.
c
) Menambahkan bahan kimia ( belum biasa ditangani ). Kekurangan zat asam,
dapat ditambah dengan kalium permanganat ( pk/kmno4 ). Takaran 5-10 ppm ( 5-10
gram/1 ton air ), masih belum bisa membunuh udang. Kapur bakar sebanyak 200 kg/ha
dapat juga buat menangani O2.
d
) Menambahkan volume air seandainya suhu air tinggi, menambahkan jumlah volume
air dapat dikurangi, perlu diberi pelindung.
e
) Menghentikan pemupukan serta pemberian pakan. Pemupukan serta pemberian pakan dihentikan apa bila udang tampak menderita serta tambak di
dalam kondisi jelek.
f
) Singkirkan ikan serta ganggang yang mati memakai alat penyerok.
g
) Menambahkan pemberian pakan. Udang diberi tambahan pakan apabila perlihatkan tanda-tanda kekurangan makan,
sampai perubahan makanan alami normal kembali.
Adapun perbaikan teknis yang dapat dilakukan:
a
) Perbaikan saluran irigasi tambak buat sangat mungkin petakan-petakan tambak memperoleh
air yang cukup mutu serta dan kuantitasnya, selama hidup pemeliharaan.
b
) Pompanisasi,untuk tambak-tambak di area yang perbedaan pakai surutnya rendah (kurang dari 1 m), yang setiap waktu di dalam atau keluar tambak.
c ) Perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul, pintu air saringan masuk ke dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor, serta tanggul tidak longsor.
d
) Perbaikan manajemen budidaya yang meliputi: langkah pemupukan, padat penebaran yang maksimal, pemberian pakan, langkah pengelolaan air serta langkah pemantauan terhadap perubahan serta kesehatan udang.
Udang yang telah mati dengan suhu dibawah 5 oC segera lakukan pengemasan,
kemasan yang digunakan adalah blong plastik kapasitas 60 liter. Dari Bak Fiber
udang dimasukkan ke dalam blong dengan menggunakan serok segi tiga dan
dilakukan penambahan es dengan sistem berlapis bawah-tengah-atas blong. Tujuan
penambahan Flake Ice adalah untuk menjaga suhu tetap rendah selama pengangkutan
dari tambak sampai ke Receiving Coldstorage. Penambahan Flake Ice ke dalam
blong udang ditambak panen menggunakan perbandingan : 1 : 1 ( 1 Kg Udang
berbanding 1 Kg Flake Ice ). Sedangkan perbandingan udang dan flake ice sebagai
dasar untuk suplai atau pengiriman flake ice ke tambak panen adalah : 1 : 2 ( 1
Kg Udang berbanding 2 Kg Flake Ice ).
Untuk penambahan es dalam blong dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
ES
UDANG dan ES
ES
UDANG dan ES
ES
Pengisian udang ke dalam blong
jangan sampai melebihi batas leher (pegangan) blong, dan tidak boleh dipadatkan
atau digoyang – goyang, hal ini bertujuan untuk menghindari udang tertumpuk
terlalu banyak dan dapat merusak fisik udang sehingga mempercepat proses
kemunduran mutu pada udang selama proses pengangkutan. Dalam pengemasan dengan
menggunakan blong, jangan sampai blong yang digunakan itu dalam kondisi bocor
atau pecah serta tidak mempunyai tutup. Satu blong penuh mempunyai kapasitas
optimal 28 – 30 Kg untuk udang monodon, dan 28 – 33 kg untuk udang vannamei.
Berikan label yang memuat keterangan alamat tambak dan nomor urut, pada setiap
blong yang telah berisi udang dan flake ice. Susun blong udang didekat area
packing di pinggir subroad/suboutlet dengan memperhatikan FIFO (First In First
Out). Bersihkan (semprot) blong berisi udang maupun blong kosong yang masih
kotor atau berlumpur dengan air bersih sebelum di muat ke kendaraan panen.
Ada dua bentuk pengemasan yang dilakukan yaitu ;
1. Menggunakan blong.
Langkah pertama adalah mempersiapkan blong yang bersih dan lapisan bawah blong
telah diberi es yang disesuaikan dengan jarak tempuh dari tambak panen ke Colsd
Storage. Kemudian secara hati-hati udang di bak fiber diangkat dengan serok panen
dan dipindahan dib long. Pengemaan dalam blong pada penempatan pertama tidak
boleh setengah blong, karena dapat berpengaruh terhadap suhu udang selama di
perjalanan ke Cold Storage. Suhu udang diharapkan sampai di Cold Storage
dibawah 100C di bagian atas, tengah atau di bawah blong.
2. Menggunakan container.
Udang yang dikemas dalam container yang berkapasitas 600 liter maupun 900
liter, tetap diberi es dengan cara berlapis. Sebuah pertimbangan penting adalah
kapasitas container yang lebih besar dari pada blong serta jarak tempuh yang
biasanya lebih jauh dari pada panen yang menggunakan kemasan blong, sehingga
pelapisan es bagian bawah harus memperhatikan dan menyesuikan tebalnya
pelapisan es. Meskipun menggunakan kemasan yang besar dan jarak tempuh jauh,
suhu udang saat tiba di Cold Storage tetaplah di bawah 100C dengan pertimbangan
bahwa dengan suhu seperti itu bakteri yang dapat menbusukan udang tidak sempat
tumbuh ( Anonim, PT DCD, 1998 ).
Setelah udang dikemas dan dimuat kedalam julung serta diangkut ke receiver CSD
Plant II melalui transit tanah merah dan dilanjutkan dengan pengangkutan
menggunakan truk. Pengangkutan blong berisi udang dan blong kosong dari tambak
ke Receiving Coldstorage, Pengawas Panen akan membuat Bukti Kirim Udang (BKU)
yang ditandatangani oleh Pengawas Panen, Petambak/Partner, dan motoris.
Pengiriman udang dari Tanah Merah ke receiving Coldstorage dilakukan pengawalan
oleh Security. Staf Transit Tanah Merah menginformasikan waktu dan jumlah blong
udang yang dikirim kepada staff Penerimaan Departemen Panen yang ada di
Receiving Coldstorage.
Udang Vannamei (LitopenaeusVannamei) Merupakan
salah satu jenis udang introduksi yang Akhir-akhir ini sangat banyak di minati,
karena mamiliki keunggulan, Seperti tahan dari penyakit. Pertumbuhanya cepat
(Masa pemeliharaan 100-110 hari) Sintasan (Tingkat Kelulushisupan) selama
pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-Nya) rendah (1:1,3). Namun
demikian pembudidaya udang yang modalnya terbatas masih menganggap bahwa udang
vannamei tersebut hanya dapat di budidayakan secara intensif. Ternyata tidaklah
sepenuhnya itu benar, Karena hasil kajian menunjukkan bahwa udang vannamei juga
dapat di produksi dengan pola tradisional. Bahkan dengan pola tradisional
petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga
perkilo gramnya menjadi lebih mahal.
Teknologi yang tersedia pada
saat ini masih untuk pola intensif, Pada hal luas areal pertambakan di
Indonesia yang mencapai sekitar (360.000 ha, %) Di garap oleh petambak yang
kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk budidaya udang
vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas. Di harapkan dengan adanya
brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkan budidaya udang
vannamei pola tradisional plus. Berikut ini adalah cara budidaya udang vaname.
Persiapan Tambak
1. Pengeringan (Pengolahan Tanah Dasar) :Air dalam tambak di buang, Dan Ikan-ikan liar di
brantas dengan saponin, Lalu genangan air yang masih tersisa di beberapa tempat
haruslah di pompa keluar, Kemudian Bak di keringkan sampai Retak-retak Jika
perlu dengan cara di traktor sehingga H²S menghilang karena teroksidasi.
Pengeringan secara sempourna juga dapat membunuh bakteri patogen yang ada di
peralatan Tambak.
2. Pemberantasan Hama :Pemberantasan Ikan-ikan dengan sapion 15-20ppm (7,5-10
kg/ha) Dengan tinggi air tambak 5 cm.
3. Pengapungan Dan Pemupukan :Untuk menunjang perbaikan kualitas tanah dan air di
lakukan pemberian kapur bakar (CaO), 1000 kg/ha Dan kapur pertanian sebanyak
(320 kg/ha). Kemudian masukkan air ke tambak sehingga tambak menjadi
Macak-macak, kemudian di lakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ha) Dan
pupuk kandang (2000 kg/ha).
4. Pengisian Air :Pengisian air di lakukan setelah seluruh persiapan
dasar tambak telah rampung, Dan air di masukkan kedalam tambak secara bertahap.
Lalu ketinggian air tersebut di biarkan di dalam tambak selama 2-3 minggu dan
sampai kondisi air Benar-benar siap di beri benih Udang. Tinggi air di petak
pembesaran di upayakan (≥1,Om).
5. Pembenihan udang
Perawatan Induk
Selama proses
perawatan induk, seseorang harus memperhatikan beberapa hal seperti suhu, pH,
kedalaman air, dan oksigen yang masuk kedalamnya. Kemudian, dalam pemilihannya
perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain induk memiliki gerakan yang sangat
lincah dan warna tubuh yang jernih, semua organ tubuh lengkap, serta bentuk
tubuh yang ramping dan memanjang. Kolam perawatan yang digunakan juga telah
dipersiapkan secara baik dengan memberikan pupuk urea dan TPS setiap satu
minggu sekali yang akan membantu pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang
tersebut. Di samping itu juga diberikan
urea serta fermentasi probiotik agar dapat menjaga keseimbangan plankton dalam
kolam tersebut. Dalam proses pemeliharaan ini, keadaan suhu harus dijaga agar
tetap dalam suhu normal antara 280-300C karena jika suhu
terlalu tinggi maka akan terjadi reaksi kimia yang meningkatkan pH dan NH3.
Perkawinan Induk
Dalam proses perkawinan induk, harus
dilakukan dengan jumlah perbandingan yang seimbang sehingga benih yang
dihasilkan akan menjadi maksimal. Induk yang telah dalam usia siap memijah
harus dipindahkan kedalam kolam pemijahan setelah dilakukan penyortiran induk
terbaik. Disamping itu, ukuran kolam juga harus diperhatikan sehingga akan
efektif terhadap proses pemijahan ini. Dalam proses ini, juga perlu
diperhatikan untuk masalah pengisian air dalam kolam yaitu dengan memasang
filter untuk kemudian menyaring telur yang kemudian akan dipindahkan untuk
proses penetasan. Kemudian, untuk membantu pemberantasan hama, kolam sebaiknya
diberi saponin 10-20 ppm dimana tambak akan dibiarkan selama beberapa hari
sebelum digunakan agar reaksinya hilang terlebih dahulu.
Penetasan
Kolam penetasan dan pemeliharaan dapat
segera dipersiapkan untuk menampung telur-telur yang dihasilkan. Ketika
udang-udang tersebut telah menetas, induk harus dipisahkan dari telur untuk
selanjutnya dipersiapkan untuk proses perkawinan selanjutnya. Benih-benih yang
telah melewati proses penetasan tersebut harus menunggu 120 hari untuk siap
panen dimana berat per ekornya telah mencapai 10-20g/ekor.
Pemeliharaan larva
a.Pengelolaan pakan alami
Budidaya plankton
merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan makanan alami larva udang vanname.
Budidaya alami bagi larva udang vanname. Budidaya plankton bervolume besar akan
mengurangi biaya produksi jika dibandingkan dengan mengambil plankton dari
laut. Ada 2 jenis plankton atau organisme renik yang digunakan sebagai makanan
alami larva udang vanname. Yaitu:
1.Plankton nabati/phytoplankton yang potensial adalah sekeltonema
costatum, chaetoceros chalcitrans, tetraslmis chuii, dan spirulina.
2.Plankton hewani/zooplankton yang potensial adalah nauplius artemia
Budidaya plankton untuk menghasilkan
sejumlah besar plankton yang berkualitas prima memerlukan persiapan sebagai
berikut:
1.Bak yang akan digunakan untuk budidaya harus bersih dan steril
2.Air laut yang digunakan harus bebas dari mikroorganisme lain
3.Tempat untuk budidaya massal terlindungi dari curah hujan
4.Pupuk yang digunakan mudah diperoleh dan relatif murah harganya
Bak yang digunakan
untuk budidaya plankton berskala besar dapat terbuat dari fiberglass/batu
merah. Sebelum digunakan bak harus dicuci dengan detergen dan dibilas dengan
air yang dicampur klorin 150 ppm. Selanjutnya dinetralisir dengan natrium
tiosulfat 40ppm-50ppm. Dicuci dengan air tawar dan dikeringkan sampai bau
klorin hilang.
·
6. Penebaran: Penebaran benur udang vannamei di lakukan setelah plangton tumbuh baik
(7-10 hari) setelah penumpukan. Benur vannamei yang di pergunakan adalah PL10 -
PL12 berat awal (0,001g/ekor) di peroleh dari hatchery yang telah mendapat
rekomendasi bebas patogen, Spesific Pathogen Free (SPF). Kreteria benur vannamei
yang bagus dan baik adalah Mencapai ukuran PL - 10 atau organ ingsangya telah
Sempurna, Seragam atau rata, Tubuh benih dan usus terlihat jelas, Berenang
melawan arus.
Sebelum benuh di tebar terlabih dahulu di
lakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi
benuh di tambak dan menyiramnya dengan Berlahan-lahan. Sedangkan aklimatisasi
terhadap salinitas di lakukan dengan membuka kantong, Dan di beri sedikit demi
sedikit air tambak selama 15020 menit.
Selanjutnya kantong benur di miringkan dan
berlahan lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Pemberian benur
vannamei di lakukan pada saat di siang hari. Padat penebaran untuk pola
tradisional tampa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari
pupuk awal adalah (1-7 ekor/m²). Sedangkan apabila menggunakan pakan tambahan
pada di bulan ke 2 pemeliharaan. Maka di sarankan dengan padat tebar (8-10
ekor/m²).
6. Panen: Panen harus mempertimbangkan aspek harga,
Pertumbuhan dan kesehatan udang. Dan panen di lakukan setelah umur pemeliharaan
(100-110 hari). Perlkukan sebelum panen adalah pemberian kapur dolomit sebanyak
(80 kg/ha) Dan (Tinggi air tambak 1 m), Dan mempertahankan ketinggian air
(Tidak ada pergantian air) Selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak
mengalami Ganti kulit atau (Molting) pada saat panen. Selain dari itu di
persiapkan peralatan panen yang berupa keranjang Panen. Dan jaring di pasang di
di puntu air, Jala lempar, stiroform, Ember, Baskon, Dan lampu penerangan di
lakukan dengan menurunkan volume air secara grafitasi dan di bantu pengeringan
dengan Pompa.
Bersaamaan dengan aktifitas tersebut juga
dilakukan penangkapan udang dengan Jala. Sebaiknya panen di lakukan pada malam
hari, Yang bertujun untuk mengurangi resiko kerusakan mutu Udang, Karena udang
hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari lansung. Dan udang hasil panen
(tangkapan) juga harus di cuci dan di rendam kedalam Es. Selanjutnya di bawa ke
cold storage. Dengan pola tradisional plus produksi Udang Vannamei 836-1050
kg/ha/musim tanam dengan sintasan 60-96%, Ukuran panen antara (55-65 ekor/kg).
Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang budidaya udang.
Tetapi, sebeblum kita menjelaskan cara budidaya udang kita terlebih dahlu mengetahui apa saja jenis udang yang biasa di budidayakan.
Udang Windu.
Udang jenis ini
adalah udang yang digemari sebagai bahan makanan karena badannya yang tergolong
besar dan rasanya bercita rasa manis gurih. Udang windu memiliki kulit yang
tebal, dengan warna hijau kebiru-biruan dihiasi garis gelap melintang pada
tubuhnya. Udang ini juga ada yang berwarna kemerahan dengan warna garis coklat.
Udang windu juga sering disebut sebagai tiger shrimp. Budidaya udang windu
biasa dilakukan di tambak yang bisa bersifat tambak ekstensif atau intensif.
Udang Galah.
Udang yang satu ini adalah udang air tawar yang tidak kalah
terkenalnya di kalangan konsumen. Udang ini terkenal dengan sosoknya yang
besar, gemuk, terdiri dari berbagai macam warna. Ada yang hijau kecoklatan,
kuning kecoklatan, hijau kebiruan atau nampak seperti udang windu namun
penampilannya lebih bundar. Udang galah juga dikenal sebagai Fresh Water
shrimp.
Udang
Jerbung ( Penaeus merguiensis )
Udang jerbung disebut juga udang putih “ White Shrimp “.
Ciri-cirinya antara lain : kulitnya tipis dan licin, warna
putih kekuningan dengan bintik hijau dan ada yang berwarna kuning kemerahan.
Udang ini mempunyai jenis-jenis lain seperti :
Udang Peci, warna kulitnya lebih gelap dan berbintik hitam
dengan nama dagang White Shrimp.
Udang Bambu, warna kulitnya kuning berbercak merah seperti
bambu dengan nama dagang Bamboo Shrimp.
Udang Banana , warna kulitnya kuning seperti kulit pisang dengan
nama dagangBanana Shrimp.
Udang Flower ( Penaeus sp )
Udang ini berwarna hijau kehitaman dengan garis melintang
coklat, kulit dan kakinya agak kemerahan. Corak warnanya seperti bunga dengan
nama dagang Flower Shrimp.
Udang Vannamei.
Udang ini adalah salah satu jenis udang yang didatangkan dari luar Indonesia dan mulai dibudidakayan di sini. Udang vannamei akhir-akhir ini semakin diminati, karena memiliki berbagai kelebihan dibanding udang lain seperti tahan serangan penyakit, pertumbuhannya lebih cepat yaitu dengan masa pemeliharaan antara 100 sampai 110 hari, daya tahan hidup selama pembiakan tergolong tinggi dan pakannya yang relatif lebih mudah. Udang vannamei bisa dikembangkan dengan teknik pola tambak udang tradisional.
Berbagai macam jenis udang dapat dibudidayakan, dan
kesempatan kali ini kami akan membahas tentang budidaya udang vaname