Selasa, 11 November 2014

Packing (Pengemasan)

Udang yang telah mati dengan suhu dibawah 5 oC segera lakukan pengemasan, kemasan yang digunakan adalah blong plastik kapasitas 60 liter. Dari Bak Fiber udang dimasukkan ke dalam blong dengan menggunakan serok segi tiga dan dilakukan penambahan es dengan sistem berlapis bawah-tengah-atas blong. Tujuan penambahan Flake Ice adalah untuk menjaga suhu tetap rendah selama pengangkutan dari tambak sampai ke Receiving Coldstorage. Penambahan Flake Ice ke dalam blong udang ditambak panen menggunakan perbandingan : 1 : 1 ( 1 Kg Udang berbanding 1 Kg Flake Ice ). Sedangkan perbandingan udang dan flake ice sebagai dasar untuk suplai atau pengiriman flake ice ke tambak panen adalah : 1 : 2 ( 1 Kg Udang berbanding 2 Kg Flake Ice ).
Untuk penambahan es dalam blong dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
ES
UDANG dan ES
ES
UDANG dan ES
ES
Pengisian udang ke dalam blong jangan sampai melebihi batas leher (pegangan) blong, dan tidak boleh dipadatkan atau digoyang – goyang, hal ini bertujuan untuk menghindari udang tertumpuk terlalu banyak dan dapat merusak fisik udang sehingga mempercepat proses kemunduran mutu pada udang selama proses pengangkutan. Dalam pengemasan dengan menggunakan blong, jangan sampai blong yang digunakan itu dalam kondisi bocor atau pecah serta tidak mempunyai tutup. Satu blong penuh mempunyai kapasitas optimal 28 – 30 Kg untuk udang monodon, dan 28 – 33 kg untuk udang vannamei. Berikan label yang memuat keterangan alamat tambak dan nomor urut, pada setiap blong yang telah berisi udang dan flake ice. Susun blong udang didekat area packing di pinggir subroad/suboutlet dengan memperhatikan FIFO (First In First Out). Bersihkan (semprot) blong berisi udang maupun blong kosong yang masih kotor atau berlumpur dengan air bersih sebelum di muat ke kendaraan panen.
Ada dua bentuk pengemasan yang dilakukan  yaitu ;
1. Menggunakan blong. 
Langkah pertama adalah mempersiapkan blong yang bersih dan lapisan bawah blong telah diberi es yang disesuaikan dengan jarak tempuh dari tambak panen ke Colsd Storage. Kemudian secara hati-hati udang di bak fiber diangkat dengan serok panen dan dipindahan dib long. Pengemaan dalam blong pada penempatan pertama tidak boleh setengah blong, karena dapat berpengaruh terhadap suhu udang selama di perjalanan ke Cold Storage. Suhu udang diharapkan sampai di Cold Storage dibawah 100C di bagian atas, tengah atau di bawah blong.
2. Menggunakan container. 
Udang yang dikemas dalam container yang berkapasitas 600 liter maupun 900 liter, tetap diberi es dengan cara berlapis. Sebuah pertimbangan penting adalah kapasitas container yang lebih besar dari pada blong serta jarak tempuh yang biasanya lebih jauh dari pada panen yang menggunakan kemasan blong, sehingga pelapisan es bagian bawah harus memperhatikan dan menyesuikan tebalnya pelapisan es. Meskipun menggunakan kemasan yang besar dan jarak tempuh jauh, suhu udang saat tiba di Cold Storage tetaplah di bawah 100C dengan pertimbangan bahwa dengan suhu seperti itu bakteri yang dapat menbusukan udang tidak sempat tumbuh ( Anonim, PT DCD, 1998 ).


Setelah udang dikemas dan dimuat kedalam julung serta diangkut ke receiver CSD Plant II melalui transit tanah merah dan dilanjutkan dengan pengangkutan menggunakan truk. Pengangkutan blong berisi udang dan blong kosong dari tambak ke Receiving Coldstorage, Pengawas Panen akan membuat Bukti Kirim Udang (BKU) yang ditandatangani oleh Pengawas Panen, Petambak/Partner, dan motoris. Pengiriman udang dari Tanah Merah ke receiving Coldstorage dilakukan pengawalan oleh Security. Staf Transit Tanah Merah menginformasikan waktu dan jumlah blong udang yang dikirim kepada staff Penerimaan Departemen Panen yang ada di Receiving Coldstorage.

0 komentar :

Posting Komentar